Bagian 1: Awal yang Penuh Misteri

Scene 1:

INT. KAMAR NAYNA - PAGI

Suara alarm berbunyi. Nayna (20an, paras cantik) terbangun dengan kaget. Dia baru saja pindah ke kota baru untuk memulai hidup baru dengan gaji yang lebih tinggi. Impiannya untuk membantu keluarganya menjadi motivasi utamanya.

NARRATOR (V.O.)

Nayna, seorang gadis penuh tekad dengan mimpi besar, melangkahkan kakinya ke dunia yang penuh misteri dan lika-liku.

Scene 2:

INT. KANTOR AGENSI PEMBANTU RUMAHTANGGA - SIANG

Nayna duduk di ruang tunggu, gugup menunggu gilirannya untuk diwawancarai. Dia dikelilingi oleh wanita-wanita lain yang sama-sama mencari pekerjaan.

NARRATOR (V.O.)

Peluang baru menanti Nayna. Sebuah tawaran pekerjaan di rumah seorang CEO muda yang terkenal, membuka gerbang kehidupannya yang tak terduga.

Scene 3:

INT. RUANG INTERVIEW - SIANG

Nayna duduk di hadapan Bu Rani (50an, kepala pelayan), seorang wanita dengan tatapan hangat dan penuh perhatian.

BU RANI
"Ceritakan tentang dirimu, Nayna. Mengapa kamu ingin bekerja di sini?"

Nayna menceritakan mimpinya untuk membantu keluarganya dan keinginannya untuk bekerja dengan rajin dan penuh dedikasi. Bu Rani terkesan dengan ketulusan Nayna.

BU RANI
"Baiklah, Nayna. Saya rasa kamu orang yang tepat untuk pekerjaan ini. Tapi, perlu diingat bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah. Tuan Muda Yura adalah orang yang..."

NAYNA
(memotong)
"Saya siap untuk tantangan ini, Bu. Saya yakin saya bisa melakukannya."

Bu Rani tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

NARRATOR (V.O.)

Keputusan berani Nayna mengantarkannya pada petualangan baru. Kehidupan barunya di rumah Tuan Muda Yura akan penuh dengan lika-liku dan kejutan.

Scene 4:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna menata barang-barangnya di kamar barunya yang sederhana namun nyaman. Dia merasa sedikit kesepian dan gugup, namun dia bertekad untuk menjalani hidup barunya dengan penuh semangat.

NARRATOR (V.O.)

Malam pertama di tempat baru. Nayna diliputi rasa penasaran dan antisipasi tentang apa yang akan dihadapinya di rumah Tuan Muda Yura.

[FADE OUT]


Bagian 2: Bertemu Tuan Muda yang Penuh Misteri

Scene 5:

INT. KAMAR NAYNA - PAGI

Nayna terbangun dengan suara ketukan pintu. Dia membuka pintu dan melihat Bu Rani dengan senyuman hangat.

BU RANI
"Pagi, Nayna. Tuan Muda ingin menemuimu."

Nayna terkejut dan sedikit gugup. Dia belum pernah bertemu dengan Tuan Muda Yura secara langsung.

Scene 6:

INT. RUANG KERJA YURA - PAGI

Nayna masuk ke ruangan mewah dengan dekorasi modern. Di balik meja besar, duduk Yura (20an, tampan, namun terlihat pucat dan lelah).

YURA
(dengan suara datar)
"Selamat pagi. Namamu Nayna?"

Nayna mengangguk dengan gugup.

NAYNA
"Benar, Tuan Muda. Saya Nayna."

YURA
"Baiklah. Mulai hari ini, kamu akan bekerja sebagai pelayan pribadiku. Aku harap kamu bisa memahami tugasmu dan melakukannya dengan baik."

Nayna mengangguk kembali dengan penuh semangat.

NAYNA
"Saya siap, Tuan Muda. Saya akan bekerja dengan rajin dan penuh dedikasi."

Yura menatap Nayna dengan tatapan tajam dan tak terbaca.

NARRATOR (V.O.)

Pertemuan pertama yang penuh ketegangan. Nayna dihadapkan pada sosok Tuan Muda Yura yang misterius dan penuh teka-teki.

[FADE OUT]

Catatan:

    Versi lengkap ini menambahkan beberapa scene baru di awal cerita untuk memperkenalkan karakter Nayna dan motivasinya.
    Deskripsi karakter dan lingkungan diperkuat untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dunia di sekitar Nayna.
    Dialog diperpanjang untuk membangun ketegangan dan rasa ingin tahu pada penonton.
    Narasi diperkuat untuk menghubungkan antar scene dan


Bagian 2: Bertemu Tuan Muda yang Penuh Misteri

Scene 7:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna terbaring di tempat tidurnya, memikirkan pertemuannya dengan Tuan Muda Yura. Dia merasa penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang pria itu.

NARRATOR (V.O.)

Rasa penasaran Nayna tentang Tuan Muda Yura semakin besar. Apa yang tersembunyi di balik tatapan tajam dan sikap dinginnya?

Scene 8:

INT. KAMAR YURA - MALAM

Nayna masuk ke kamar Yura untuk membawakan obat. Yura sedang duduk di kursi roda, menatap jendela dengan tatapan kosong.

NAYNA
(dengan lembut)
"Obat Anda, Tuan Muda."

Yura menoleh dan menatap Nayna dengan tatapan yang tak terduga.

YURA
(dengan suara pelan)
"Terima kasih."

Nayna terdiam, merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan Yura.

NARRATOR (V.O.)

Sebuah koneksi tak terduga terjalin. Nayna mulai merasakan empati dan ketertarikan pada Tuan Muda Yura.

Scene 9:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna menulis di buku hariannya. Dia mengungkapkan perasaannya tentang Tuan Muda Yura dan tekadnya untuk membantunya.

NAYNA
(menulis)
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi saya yakin, saya ingin berada di sisi Yura dan membantunya mencapai mimpinya."

Narasi menceritakan perjuangan Nayna untuk memahami Yura dan membantunya mengatasi berbagai rintangan.

Scene 10:

INT. KAMAR YURA - PAGI

Yura terbangun dengan perasaan gelisah. Dia memikirkan Nayna dan kebaikan hatinya.

NARRATOR (V.O.)

Yura mulai merasakan ketertarikan pada Nayna. Kehangatan dan ketulusan Nayna membawa cahaya baru dalam kehidupannya yang penuh misteri.

[FADE OUT]


Bagian 3: Menembus Kegelapan

Scene 11:

INT. KAMAR YURA - SIANG

Nayna membersihkan kamar Yura saat Yura sedang bekerja di luar. Di atas meja, dia menemukan sebuah kotak kayu antik yang terkunci. Rasa penasarannya mengantarkannya untuk membuka kotak tersebut.

Di dalam kotak, Nayna menemukan foto-foto masa kecil Yura yang tampak bahagia dan ceria. Ada juga sebuah boneka beruang usang yang tergeletak di sudut kotak. Nayna merasakan ada sesuatu yang spesial tentang boneka tersebut.

NARRATOR (V.O.)

Nayna menemukan sebuah petunjuk tentang masa lalu Yura yang tersembunyi di balik kotak kayu antik. Ada sebuah cerita yang ingin diungkapkan oleh benda-benda di dalamnya.

Scene 12:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna menunjukkan foto-foto masa kecil Yura kepada Bu Rani. Bu Rani menatap foto-foto tersebut dengan tatapan sedih.

NAYNA
(penasaran)
"Siapa anak ini, Bu?"

BU RANI
(dengan suara bergetar)
"Itu Tuan Muda Yura saat masih kecil. Dia dulu anak yang ceria dan aktif. Tapi..."

Bu Rani menceritakan kisah tragis Yura yang mengalami kecelakaan mobil saat masih kecil. Kecelakaan tersebut membuatnya kehilangan kedua orang tuanya dan membuatnya terikat pada kursi roda.

NAYNA
(terkejut dan sedih)
"Oh, Tuhan. Saya tidak tahu..."

BU RANI
(mengusap air matanya)
"Sejak saat itu, Tuan Muda Yura menjadi pendiam dan tertutup. Dia merasa terbebani oleh rasa bersalah dan kesedihan."

Nayna terdiam, merasakan empati yang mendalam terhadap Yura. Dia memahami rasa sakit dan kesepian yang dialami Yura selama bertahun-tahun.

NARRATOR (V.O.)

Nayna mulai memahami masa lalu kelam Yura yang menjadi sumber rasa sakit dan kesepiannya. Tekadnya untuk membantunya dan membawanya keluar dari kegelapan semakin kuat.

Scene 13:

INT. KAMAR YURA - MALAM

Nayna masuk ke kamar Yura dan menemukannya duduk di kursi roda, menatap jendela dengan tatapan kosong.

NAYNA
(dengan suara lembut)
"Tuan Muda, bolehkah saya duduk di sini?"

Yura tidak menjawab, namun dia tidak menolak ketika Nayna duduk di sampingnya.

NAYNA
(berbicara dengan pelan)
"Saya tahu apa yang Anda rasakan. Kesepian, sedih, dan terjebak dalam situasi ini."

Yura menoleh dan menatap Nayna dengan mata penuh air mata.

YURA
(dengan suara pelan)
"Ya, kamu benar."

Nayna memeluk Yura dengan hangat.

NAYNA
(dengan penuh kasih sayang)
"Anda tidak sendirian, Tuan Muda. Saya di sini untuk Anda. Saya akan selalu ada untuk Anda."

Yura memeluk Nayna erat, merasakan kehangatan dan kasih sayang yang dia rindukan selama bertahun-tahun.

NARRATOR (V.O.)

Nayna membawa cahaya dan harapan ke dalam kehidupan Yura yang penuh dengan kegelapan. Pelukan hangat Nayna menjadi awal dari sebuah ikatan yang kuat di antara mereka.

[FADE OUT]

 

Bagian 4: Cinta yang Bersemi di Antara Tantangan

Scene 14:

INT. TAMAN - SIANG

Nayna mendorong Yura di taman. Mereka menikmati udara segar dan percakapan yang hangat.

NAYNA
(tersenyum)
"Tuan Muda, tahukah Anda bahwa Anda terlihat lebih bahagia hari ini?"

YURA
(tersenyum)
"Benarkah? Karena kamu ada di sini, Nayna."

Nayna terharu mendengar pengakuan Yura. Perlahan-lahan, Yura mulai membuka hatinya dan menunjukkan perasaannya kepada Nayna.

NARRATOR (V.O.)

Cinta mulai bersemi di antara Nayna dan Yura. Di tengah berbagai rintangan dan tantangan, mereka saling menemukan kekuatan dan kebahagiaan.

Scene 15:

INT. RUMAH YURA - MALAM

Nayna dan Yura sedang makan malam bersama. Suasana terasa hangat dan akrab.

YURA
(dengan serius)
"Nayna, sebenarnya..."

Nayna menatap Yura dengan penuh perhatian, menunggu kelanjutan kalimatnya.

YURA
(menarik napas dalam-dalam)
"Aku menyukaimu, Nayna."

Nayna terdiam sejenak, merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar pengakuan cinta dari Yura.

NAYNA
(tersenyum)
"Tuan Muda, saya..."

Yura meraih tangan Nayna dan menggenggamnya erat.

YURA
(berbicara dengan tulus)
"Nayna, kamu membawa cahaya dan kebahagiaan ke dalam hidupku. Aku ingin kamu selalu di sisiku."

Nayna merasakan air mata haru mengalir di pipinya. Dia tidak bisa menahan perasaannya yang semakin kuat terhadap Yura.

NAYNA
(berbisik)
"Tuan Muda, saya juga menyukaimu."

Yura tersenyum lebar dan memeluk Nayna erat.

NARRATOR (V.O.)

Pengakuan cinta yang tulus dan penuh makna. Nayna dan Yura menemukan cinta di tengah situasi yang tak terduga.

Scene 16:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna menulis di buku hariannya. Dia mengungkapkan perasaannya terhadap Yura dan tekadnya untuk selalu bersamanya.

NAYNA
(menulis)
"Aku tidak pernah menyangka akan jatuh cinta pada seorang pria seperti Yura. Dia penuh dengan luka dan rasa sakit, namun dia memiliki hati yang mulia dan penuh cinta. Aku berjanji akan selalu ada untuknya, dan bersama-sama kita akan melewati semua rintangan."

NARRATOR (V.O.)

Nayna dan Yura siap untuk menghadapi masa depan bersama. Cinta mereka menjadi kekuatan yang mendorong mereka untuk melewati berbagai rintangan dan mencapai kebahagiaan.

[FADE OUT]

 

Bagian 5: Menuju Masa Depan yang Cerah

Scene 17:

INT. KANTOR YURA - SIANG

Nayna duduk di sofa di ruang tunggu kantor Yura, menunggu gilirannya untuk bertemu dengannya. Dia terlihat sedikit gugup, namun juga penuh semangat.

Nayna akhirnya dipanggil masuk ke dalam ruangan. Yura duduk di balik mejanya, terlihat sibuk dengan dokumen-dokumen di depannya.

NAYNA
(tersenyum)
"Maaf mengganggu, Tuan Muda."

Yura menoleh dan melihat Nayna. Wajahnya langsung berubah menjadi cerah.

YURA
(tersenyum)
"Nayna, sayang. Masuklah."

Nayna duduk di kursi di depan meja Yura.

NAYNA
"Aku hanya ingin menyapa dan melihat kabarmu."

YURA
(menarik Nayna ke pangkuannya)
"Aku baik-baik saja, sayang. Berkat kamu, aku semakin semangat untuk bekerja."

NAYNA
(mencium pipi Yura)
"Aku senang mendengarnya."

Yura dan Nayna bercengkerama sejenak, melupakan pekerjaan dan berbagai rintangan yang mereka hadapi.

NARRATOR (V.O.)

Nayna dan Yura selalu menemukan waktu untuk saling menguatkan dan memberikan kasih sayang. Cinta mereka menjadi sumber kekuatan bagi mereka berdua.

Scene 18:

INT. RUMAH YURA - MALAM

Nayna dan Yura sedang menyiapkan makan malam di dapur. Mereka tertawa dan bercanda bersama, menikmati momen kebersamaan yang indah.

YURA
(memeluk Nayna dari belakang)
"Terima kasih, Nayna. Kamu telah mengubah hidupku."

NAYNA
(membalikkan badan dan menatap Yura)
"Aku juga beruntung memilikimu, Yura. Kamu pria yang luar biasa."

Yura dan Nayna berciuman dengan penuh kasih sayang.

NARRATOR (V.O.)

Cinta Nayna dan Yura semakin kuat dan penuh dengan kebahagiaan. Mereka saling mendukung dan saling memberikan kekuatan dalam melewati berbagai rintangan.

Scene 19:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna sedang membaca buku di tempat tidur. Yura masuk ke dalam ruangan dan duduk di samping Nayna.

YURA
(mencium kening Nayna)
"Apa yang kamu baca, sayang?"

NAYNA
(tersenyum)
"Hanya sebuah novel romantis."

YURA
(tertawa)
"Apakah kisah cintanya seindah kisah cinta kita?"

NAYNA
(menutup buku dan menatap Yura)
"Bahkan lebih indah, Yura. Kisah cinta kita adalah kisah cinta sejati yang mampu mengalahkan segala rintangan."

Yura memeluk Nayna erat.

YURA
(berbisik)
"Aku mencintaimu, Nayna."

NAYNA
(berbisik)
"Aku juga mencintaimu, Yura."

NARRATOR (V.O.)

Cinta Nayna dan Yura telah melewati berbagai ujian dan rintangan. Namun, cinta mereka semakin kuat dan kokoh. Mereka adalah bukti bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan dan membawa kebahagiaan.

Scene 20:

EXT. PANTAI - PAGI

Nayna dan Yura sedang berjalan di pantai, menikmati matahari pagi yang hangat. Mereka bergandengan tangan dan menatap ke arah lautan yang luas.

NARRATOR (V.O.)

Nayna dan Yura memulai hidup baru bersama. Cinta mereka menjadi kompas yang menuntun mereka menuju masa depan yang cerah, penuh dengan kasih sayang, kebahagiaan, dan harapan.

[FADE OUT]

Epilog

Beberapa tahun kemudian, Nayna dan Yura telah membangun keluarga yang bahagia. Mereka memiliki dua anak yang lucu dan ceria. Yura telah sembuh dari sakitnya dan tidak lagi menggunakan kursi roda. Dia telah kembali aktif dalam mengelola perusahaannya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Nayna dan Yura selalu bersyukur atas cinta dan kebahagiaan yang mereka miliki. Mereka tahu bahwa cinta mereka telah membantu mereka melewati berbagai rintangan dan mencapai mimpi mereka.

Pesan Moral:

    Cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan.
    Dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terkasih sangatlah penting dalam menghadapi berbagai rintangan.
    Jangan pernah menyerah pada mimpi dan harapan Anda.

gambar profil
bagian 6
Suamiku CEO Cacat: Kisah Hidup di Antara Tantangan - Skrip Film (Versi Lengkap dengan Tambahan)

 

Bagian 6: Sebuah Keajaiban

Scene 21:

INT. RUMAH SAKIT - SIANG

Yura terbaring di ranjang rumah sakit, kondisinya kembali memburuk. Nayna duduk di sampingnya, menggenggam tangannya dengan erat.

NAYNA
(dengan suara bergetar)
"Jangan khawatir, Yura. Aku akan selalu ada di sini untukmu."

Yura tersenyum lemah dan menatap Nayna dengan penuh kasih sayang.

YURA
(dengan suara pelan)
"Terima kasih, Nayna. Aku sangat mencintaimu."

Nayna mencium kening Yura dan memeluknya erat.

NARRATOR (V.O.)

Yura kembali mengalami komplikasi akibat penyakitnya. Nayna merasa sangat khawatir dan takut kehilangan Yura.

Scene 22:

INT. RUMAH YURA - MALAM

Nayna duduk di ruang tamu, terdiam dan termenung. Dia memikirkan tentang Yura dan masa depan mereka.

NARRATOR (V.O.)

Nayna dilanda keputusasaan dan kesedihan. Dia tidak ingin kehilangan Yura, namun dia juga tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk membantunya.

Scene 23:

INT. KAMAR NAYNA - MALAM

Nayna sedang berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan kesembuhan kepada Yura. Dia menangis dan memohon dengan sepenuh hati.

NARRATOR (V.O.)

Nayna berdoa dengan penuh iman dan harapan. Dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan memberikan keajaiban bagi Yura.

Scene 24:

INT. RUMAH SAKIT - PAGI

Dokter datang ke ruangan Yura dan membawa kabar baik. Yura telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dan kondisinya semakin membaik.

DOKTER
(tersenyum)
"Berita bagus, Tuan Yura. Kondisimu jauh lebih baik dari kemarin. Mungkin dalam beberapa minggu, kamu sudah bisa kembali ke rumah."

Yura dan Nayna sangat terkejut dan bahagia mendengar kabar tersebut.

YURA
(dengan penuh semangat)
"Terima kasih, Dokter. Aku tidak sabar untuk kembali ke rumah."

NAYNA
(memeluk Yura)
"Aku juga, Yura. Aku sangat senang kamu akan pulih."

NARRATOR (V.O.)

Doa Nayna telah dikabulkan. Yura menunjukkan pemulihan yang luar biasa dan keajaiban telah terjadi.

Scene 25:

EXT. PANTAI - PAGI

Nayna dan Yura kembali berjalan di pantai, seperti yang mereka lakukan beberapa waktu lalu. Namun, kali ini mereka lebih bahagia dan penuh harapan.

YURA
(memeluk Nayna)
"Terima kasih, Nayna. Kamu telah menyelamatkan hidupku."

NAYNA
(mencium pipi Yura)
"Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan, Yura. Aku mencintaimu."

Yura dan Nayna menatap ke arah lautan yang luas, penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan.

NARRATOR (V.O.)

Cinta Nayna dan Yura telah melewati berbagai rintangan dan ujian. Mereka telah membuktikan bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan dan membawa keajaiban.

[FADE OUT]

Epilog

Beberapa tahun kemudian, Nayna dan Yura masih hidup bahagia bersama. Yura telah sembuh total dari penyakitnya dan dia kembali aktif dalam mengelola perusahaannya. Nayna dan Yura memiliki tiga anak yang lucu dan ceria. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang kekuatan cinta, iman, dan harapan.

Pesan Moral:

    Cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan.
    Iman dan harapan dapat membawa keajaiban dalam hidup.
    Jangan pernah menyerah pada mimpi dan harapan Anda.


Bagian 7: Menemukan Kedamaian

Scene 26:

INT. RUMAH YURA - PAGI

Nayna dan Yura sedang bersiap untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Suasana rumah terasa hangat dan penuh dengan kasih sayang.

NAYNA
(tersenyum)
"Aku senang kita bisa menjalani hidup yang bahagia seperti ini, Yura."

YURA
(memeluk Nayna)
"Aku juga, Nayna. Aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan kebahagiaan seperti ini."

Nayna dan Yura mencium anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang.

NAYNA
"Belajarlah dengan rajin dan jadilah anak yang baik, ya."

YURA
"Dan jangan lupa untuk selalu berdoa dan bersyukur."

Anak-anak mereka mengangguk dengan semangat.

[ADEGAN TRANSISI]

EXT. SEKOLAHAN - PAGI

Nayna dan Yura mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Mereka tampak bahagia dan bangga melihat anak-anak mereka tumbuh dan berkembang.

Narator (VO)

Nayna dan Yura telah menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup mereka. Mereka telah melewati berbagai rintangan dan ujian, dan kini mereka menikmati hidup bersama dengan anak-anak mereka yang tersayang.

Scene 27:

INT. RUMAH YURA - MALAM

Nayna dan Yura sedang duduk di ruang tamu, menonton film bersama. Mereka tertawa dan bercanda, menikmati momen kebersamaan yang indah.

YURA
(menarik Nayna ke pangkuannya)
"Terima kasih, Nayna. Kamu telah mengubah hidupku."

NAYNA
(mencium pipi Yura)
"Aku juga beruntung memilikimu, Yura. Kamu pria yang luar biasa."

Yura dan Nayna berciuman dengan penuh kasih sayang.

Narator (VO)

Cinta Nayna dan Yura semakin kuat dan penuh dengan kebahagiaan. Mereka saling mendukung dan saling memberikan kekuatan dalam menjalani hidup.

Scene 28:

EXT. TAMAN - PAGI

Nayna dan Yura sedang berjalan di taman, menikmati udara segar dan pemandangan yang indah.

NAYNA
(tersenyum)
"Aku merasa sangat beruntung memiliki hidup yang indah seperti ini."

YURA
(memeluk Nayna)
"Aku juga, Nayna. Aku tidak akan pernah melupakan semua yang telah kamu lakukan untukku."

Nayna dan Yura menatap ke arah langit, penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan.

Narator (VO)

Nayna dan Yura telah menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam cinta mereka. Mereka telah membuktikan bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan dan membawa kebahagiaan yang abadi.

[PUdar]

Epilog

Nayna dan Yura terus hidup bahagia bersama dengan anak-anak mereka. Mereka menjadi contoh nyata tentang kekuatan cinta, iman, dan harapan. Kisah mereka menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada mimpi dan harapan mereka.

Pesan Moral:

    Cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan.
    Iman dan harapan dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.
    Jangan pernah menyerah pada mimpi dan harapan Anda.

Akhir



0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top